ABSTRAK
Jaringan selular memungkinkan user untuk mengakses layanan
dalam keadaan bergerak sehingga memberikan “kebebasan” kepada
pengguna dalam hal mobilitas. handover menjamin keberlangsungan
layanan nirkabel (wireless) ketika user bergerak menuju batas-batas
sel. Pada LTE, kemampuan dalam mentransferkan data dapat
mencapai 100 Mbps pada downlink dan 50 Mbps pada uplink. Proses
handover yang akan dilakukan merupakan jenis vertical handover, dimana jaringan Wi-Fi akan dihandover ke jaringan LTE. Model
prinsip jaringan Wi-Fi memiliki perbedaan dengan jaringan LTE. Pada proses simulasi, diukur parameter-parameter yang berpengaruh
pada proses handover. handover merupakan proses pengalihan kanal
traffic secara otomatis pada user Equipment (UE) yang sedang
digunakan untuk berkomunikasi tanpa terjadinya pemutusan
hubungan. Konsekuensinya handover ditujukan ke sel dengan sinyal
lebih besar. Selain itu, handover dapat terjadi apabila traffic dari sel
yang dituju sudah penuh. Saat MS melewati sel, dialihkan ke
'neighbouring cell' dengan beban traffic yang lebih kecil. Pada
jaringan, LTE keputusan handover dibuat oleh salah satu dari MS
atau Network, berdasarkan dari kualitas link. Pada hasil dari regresi
linear yang terjadi pada simulasi dengan kecepatan user yang
berbeda-beda didapatkan nilai throughput sebesar -0,01327x +
7166,2 dengan R2 sebesar 0,845666. Pada delay, didapat sebesar
0,0000004x+0,00032 dengan R2 sebesar 0,9199. Pada jitter, didapat
sebesar -0,00000005x+0,00004 dengan R2 sebesar 0,03405. Kata kunci : Video Streaming, Vertical Handover, WIFI, LTE.