Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan akuntansi pendapatan dan beban pada perusahaan jasa konstruksi PT Ombilin Cipta Nusa mulai dari pengukuran, pengakuan dan pencatatan pendapatan dan beban. Penelitian ini membandingkan dua metode pengakuan pendapatan yaitu metode kontrak selesai dengan metode presentase penyelesaian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian untuk perbandingan yang telah dilakukan diketahui bahwa terdapat perbedaan dalam pengukuran, pengakuan dan pencatatan pendapatan dan beban pada perusahaan. Selama ini perusahaan menggunakan metode kontrak selesai untuk pengukuran, pengakuan dan pencatatan pendapatan dan beban, sedangkan metode yang dianjurkan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 34 adalah metode presentase penyelesaian. Dalam proyek Jembatan Ruas Solok-Bypass, dengan menggunakan metode presentase penyelesaian pendapatan yang diakui pada tahun 2014 sebesar Rp 1.008.362.538, tahun 2015 sebesar Rp 7.643.089.871, dan sebesar Rp 4.764.537.059 pada tahun 2016. Sementara itu dengan menggunakan metode kontrak selesai perusahaan memperoleh sebesar Rp 13.415.989.469 sebagai pendapatan yang diakui pada tahun 2016. Sedangkan beban yang diakui dengan menggunakan metode presentase penyelesaian pada tahun 2014 sebesar Rp 668.819.371, tahun 2015 sebesar Rp 5.069.453.064, dan Rp 3.160.187.489 pada tahun 2016. Sementara itu dengan menggunakan metode kontrak selesai beban yang diakui oleh perusahaan pada tahun 2016 sebesar Rp 8.898.459.924.

Kata kunci : Pendapatan, beban, perlakuan akuntansi