Penerimaan calon Polri merupakan kegiatan rutin yang dilangsungkan setiap tahun di Polda Riau. Kegiatan ini bertujuan untuk memilih warga negara yang baik untuk menjadi anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang nantinya diharapkan mampu berperan sebagai pengemban tugas kepolisian dalam memberikan pelayanan, perlindungan dan pengayoman kepada masyarakat. Dalam proses penerimaan calon Polri terdapat tahap sidang lulus sementara. Pada tahapan ini panitia penerimaan calon Polri melakukan perangkingan nilai akhir. Hasil perangkingan dijadikan sebagai hasil akhir penentuan calon Polri. Setelah melakukan perangkingan terkadang muncul beberapa kendala dimana terdapat nilai akhir yang sama pada batas kuota pernerimaan calon Polri. Sehingga untuk menentukan yang berhak masuk kedalam kuota penerimaan calon Polri cenderung mengandung unsur subjektif. Untuk membantu penyeleksian nilai akhir yang sama maka dibutuhkan sistem pendukung keputusan. Metode yang digunakan untuk pengambilan keputusan ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Preference Ranking Organization Method For Enrichment Evaluation (PROMETHEE). Dilakukan penggabungan terhadap kedua metode tersebut, karena kedua metode ini mampu menyelesaikan masalah dengan multikriteria. Setelah dilakukan pengujian menggunakan metode User Acceptance Test (UAT) dihasilkan bahwa semua fitur pada sistem telah diimplementasikan dan diterima dengan baik. Penggujian menggunakan whitebox testing pada kode program AHP dan PROMETHEE menunjukkan kesesuaian hasil yang di harapkan dengan hasil sebenarnya melalui uji test case sebanyak 15 jalur pada metode AHP dan 45 jaur pada metode PROMETHEE.
Kata Kunci : Sistem Pengambilan Keputusan, Penyeleksian, Calon Polri, AHP, PROMETHEE, UAT, Whitebox